Sikap itu diperparaha saat Prancis menekan negara-negara Arab untuk melarang warganya memboikot produk Perancis sebagai respon pada pembiaran pada penghinaan Nabi Muhammad SAW di sana. Macron bahkan memajang karikatur penghinaan Nabi di Istana kepresidenan.
"In France they still think that they are a colonial power. Wake up Macron, no more.," tulisnya dalam sebuah cuitannya di Twitter.
Penghinaan kepada Nabi oleh Macron dinilai sebagai 'sakit jiwa' oleh Turki karena tren islamophobia seperti ini sudah ketinggalan zaman. Sosok Nabi Muhammad SAW bahkan diakui oleh founding fathers di AS sebagai inspirasi konstitusi mereka.
0 Komentar