Diplomat dan Dubes dari Chad Jadi Pemimpin Baru OKI

Hussein Ibrahim Taha dari Chad terpilih sebagai sekretaris jenderal berikutnya untuk Organisasi Kerja Sama Islam (OIC/OKI) pada Sabtu, 28 November. Ia terpilih secara bulat dalam pemungutan suara di pertemuan ke-47 Dewan Menteri Luar Negeri OKI di Niamey, Niger.

Dilansir dari laman Yeni Safak pada Minggu, 29 November 2020, Taha akan menggantikan Yousef Ahmed Al-Othaimeen yang akan meninggalkan jabatan Sekjen OKI pada November 2021.

Taha akan menjadi pemimpin ke-12 OKI. Ia berhasil menjadi ketua OKI usai dua kandidat lainnya, yang berasal dari Benin dan Nigeria, mendukung dirinya. Melihat hal tersebut, Al-Othaimeen pun memutuskan mundur dari pemilihan calon ketua.

Didirikan pada 1969, OKI merupakan organisasi antar-pemerintah kedua terbesar setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI terdiri dari 57 negara anggota yang tersebar di empat benua.

Sementara itu, pandemi virus korona (covid-19) covid-19 berdampak signifikan bagi perekonomian di semua negara dunia, termasuk kepada OKI.
 
Hal ini tercermin dari laporan Bank Dunia yang dipublikasi pada Juni 2020 lalu. Laporan tersebut menyampaikan sebanyak 59 persen negara OKI berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.

Sebanyak 30 persen dari negara-negara anggota OKI berpenghasilan rendah, sementara 29 persen lainnya penghasilan menengah ke bawah.
 
Sekitar 29 persen lainnya berpenghasilan menengah ke atas, dan sisanya 13 persen adalah negara Islam yang berpenghasilan tinggi.

Posting Komentar

0 Komentar